Seputar Biologi ---> Sistem Ekskresi (Rangkuman)

 SISTEM EKSKRESI


A. Sistem Ekskresi Pada Manusia

    1. Ginjal (Ren)

            Merupakan alat ekskresi utama yang mengeluarkan sisa metabolisme berupa urine. Ginjal kanan lebih rendah daripada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati.
            Disetiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri realis, vena realis, dan ureter. Medula dan sumsum ginjal mengandung banyak tubulus pengumpul (tubulus kolektivus) hasil ekskresi dari nefron . Tubulus tersebut bermuara pada rongga ginjal atau Pelvis Realis.

        Proses Pembentukan Urine.


            Terdapat tiga proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu filtrasi, reabsorsi, dan augmentasi. Filtrasi adalah proses penyaringan zat yang tidak berguna dan dapat menjadi racun. Reabsorsi adalah proses penyerapan kembali zat yang berguna. Augmentasi yaitu proses pengeluaran zat yang tidak berguna dan tidak dapat disimpan dalam tubuh. Augmentasi terjadi di tubulus distrat dan menghasilkan urine sesungguhnya.

            Komposisi urine normal yang dikeluarkan terdiri atas 96% air (H2o), 2,5% urea (CO(NH)2) dan 1,5% zat-zat sisa lainnya. Misalnya, zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urine, garam-garam mineral, serta kelebihan vitamin.
       
         Pada urine sekunder, glukosa dan asam amino yang semula terdapat dalam urine primer telah dikembalikan lagi ke dalam darah. Sehingga, urine normal tidak mengandung glukosa dan asam amino (protein). Jika urine yang dikeluarkan mengandung glukosa. Maka orang tersebut mengalami kerusakan pada tubulus ginjal yang menyebabkan penyakit diabetes melitus. Selain diakibatkan oleh kerusakan pada tubulus ginjal. Diabetes melitus juga dapat disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sehingga pengubahan gula menjadi glikogen terhambat. Gejala penyakit ini adalah penderita sering buang air kecil dan sering merasa haus. Penderita ini memerlukan suntikan insulin dan mengurangi makan serta minum yang mengandung banyak gula.

    2. Kulit (Integumen) 

            Lapisan epidermis terdiri atas empat lapisan yang dibentuk oleh jaringan epitel. Keempat lapisan tersebut adalah stratum korneum yang merupakan lapisan paling luar, tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum Lusidium merupakan lapisan yang tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berwarna kuning. Stratum Granulosum merupakan lapisan yang tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen warna kulit melanin, dan Stratum Germinativum merupakan lapisan yang tersusun atas sel-sel yang selalu membelah dan membentuk sel-sel baru ke arah luar. 

        Proses Pengeluaran Keringat

            Kelenjar keringat ekrin tersebar hampir di seluruh permukaan tubuh. Keringat yang dihasilkan adalah air yang berisi sejumlah elektrolit. Kelenjar inilah yang berperan penting sebagai pengatur suhu tubuh.
            Kelenjar keringat apokrin hanya terdapat dibeberapa bagian tubuh, seperti ketiak, saluran telinga, dan sekitar alat kelamin. Keringat yang dihasilkan mengandung protein dan lemak.

    3. Hati (Hepar)

            Hati selain berperan penting dalam sistem pencernaan, juga berperan dalam sistem ekskresi. Sebagai alat ekskresi, hati mengeluarkan cairan empedu (billus). Cairan empedu terdiri atas garam-garam empedu, elektrolit, pigmen empedu, kolestrol dan lemak. Fungsi cairan empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu terutama pigmen hasil pemecah sel darah merah dan kelebihan kolestrol, serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak. 

    4. Paru-Paru (Pulmo)

            Selain sebagai organ pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan uap air. Co2 dan H2o merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses oksidasi zat makanan didalam sel. Karbondioksida dan air hasil metabolisme pada jaringan diangkut oleh darah menuju jantung dan dari jantung akan di pompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus.

B. Sistem Ekskresi Pada Hewan

    1. Sistem Ekskresi Pada Hewan Invertebrata

            Alat ekskresi pada hewan invertebrata adalah nefridia (tunggal nefridium) yang akan mengatur volume dan komposisi cairan tubuh. Nefridia mempunyai dua bentuk. yaitu Protonefrida dan Metanefrida.
            Berikut aknan diuraikan mengenai sistem ekskresi pada beberapa hewan invertebrata di antaranya pada cacing pipih, cacing tanah, dan artropoda.

        a. Cacing Pipih
 
                Pada cacing pipih, seperti planaria, cacing hati dan cacing pita, alat ekskresinya adalah Protonefridia. Alat ekskresi ini berbentuk pembuluh memanjang yang terletak di sebelah kiri dan kanan tubuhnya. Dari pembuluh ini terdapat cabang halus yang pada ujungnya terdapat rambut getar (silia) yang terus bergerak menyerupai nyala api sehingga disebut sel api (Flame cell).

        b. Cacing Tanah

                Alat ekskresi pada cacing tanah adalah Metanefrida, memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi daripada Protonefrida. Kelebihan Metanefrida adalah sebagai berikut :

1. Tubulusnya terbuka dikedua ujungnya, sementara pada Protonefrida tidak.
2. Metafrida diselaputi oleh jaringan pembuluh darah yang membantu dalam proses pembentukan urine dengan mereabsorsi garam dan zat terlarut lainnya.

        c. Arthropoda

                Kelenjar hijau pada udang disebut juga kelenjar antena. Kelenjar ini berfungsi mengekskresikan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (amonia). Setiap kelenjar terdiri atas bagian yang berbentuk kantung yang berasal dari rongga tubuh (coelom) dan berhubungan dengan bagian seperti pembuluh yang disebut labirin. Alat ekskresi pada beberapa hewan invertebrata sebagai berikut :


    2. Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata

            Pada umumnya, hewan vertebrata mempunyai alat ekskresi berupa ginjal. Ginjal dapat berfungsi sebagai Osmoregulator, yaitu organ yang dapat memelihara keseimbangan garam suatu organisme atau dikenal dengan istilah Osmoregulasi.
            Alat ekskresi katak berupa sepasang ginjal yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang, urine akan dikeluarkan dari tubuh melalui kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran, yaitu saluran urine, saluran pencernaan, dan saluran kelamin. Zat-zat lain seperti karbondioksida dikeluakan melalui kulit dan paru-paru.

C. Teknologi Penanggulangan Kelainan Sistem Ekskresi 

    1. Mesin Ginjal Buatan 

        a. Pararel Plate Dialyzers
    
                Keuntungannya resintansi rendah ke aliran darah, karena fakta ini tidak dibutuhkan banyak zat anti pembekuan darah. Keuntungan lainnya, laju filtrasi dapat dikontrol dan di prediksi serta jumlah darah yang terkandung dalam Dialyzers relatif rendah. Semakin sedikit darah yang keluar pada satu titik waktu. Menunjukkan alat dialisis yang lebih baik, keuntungan terakhir dari alat dialisis jenis ini adalah relatif murah.

        b. Hollow - Fiber Dialyzer

                Yang paling umum digunakan ginjal buatan ini memanfaatkan aliran arus balik. Aliran arus balik adalah aliran darah dalam satu arah dan mengalir ke arah yang berlawanan dengan dialisat. Alat dialisis jenis ini terdapat dalam berbagai ukuran. Alat ini terlihat seperti silinder diisi dengan ribuan serat berongga kecil. Darah mengalir ke salah satu ujung serat berlubang kecil. Metode ini memungkinkan dialisat segar beredar terus-menerus. 


    2. Transplantasi Ginjal

        a. Golongan darah yang tidak sesuai.
        b. Antigen HLA (Human Leococyte Antigens) yang terdiri atas HLA-A, HLA-B, HC, dan HLA-D tidak sesuai. 
        Cara agar harus dilakukan agar ginjal sehat adalah sebagai berikut : 
        a. Menjaga aliran darah agar dalam jumlah yang mencukupi ( 2000 ml atau 10 gelas air sehari ). Apabila aliran lancar maka laju penyaringan ginjal menjadi baik.
        b. Tidak berlebihan dalam mengonsumsi minum energi dan minuman berkarbonasi.
        c. Jangan sering menahan buang air kecil.
        d. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.



Hendi Putra Hardiansyah

26/01/2021 22:24 WIB