Inilah 10 Tokoh dalam Cabang Ilmu Biologi



    Pasti dari kalian pernah berpikir, Siapa si tokoh biologi zaman dulu ? Siapa si yang menemukan teori Biologi pertama? Siapa si yang menciptakan alat-alat laboratorium?  dan masih banyak lagi pertanyaan tentang Seputar Biologi yang pastinya masih dipertanyakan dalam diri kalian.

    Dalam artikel ini semua pertanyaan itu akan dibahas secara rinci mengenai tokoh-tokoh yang pertama kali mengemukakan dan berprofesi sebagai tokoh biologi. Tanpa panjang lebar, Inilah 10 Tokoh dalam Cabang Ilmu Biologi.

1. Hippocrates (Medis)


            Hippokrates (460 SM - 370 SM) adalah seorang dokter dari Yunani kuno, dikenal sebagai figur medis yang paling terkemuka sepanjang masa, sejak itu ia disebut "Bapak Kedokteran". Awal ia mempelajari dunia kedokteran yaitu sejak bersekolah di sekolah kedokteran kos dan ia salah satu murid dari Herodikus. Karya pertama yang ia ciptakan dikenal dengan Corpus Hippocraticum berhasil membuang semua pemikiran takhyul masyarakat Yunani kuno mengenai penyakit dan obat-obatan. Masyarakat yang hidup bersamanya dibuat tercengang oleh Hippokrates, sebab ia sangat menentang pernyataan penyakit itu datang dari seseorang yang membalas dendam.   
            
            Tokoh yang dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran ini, mendasarkan pandangannya pada teori Empedocles (bahwa semua anasir memiliki kuantitas yang persis sama. Anasir sendiri tidak berubah, sehingga, misalnya, tanah tidak dapat menjadi air. Akan tetapi, semua benda yang ada di alam semesta terdiri dari keempat anasir tersebut, walaupun berbeda komposisinya), namun lebih mengembangkan ke dalam wujud eksistensi manusia dalam hal tempramen. Di dalam itulah, Hippokrates mengatakan bahwa manusia dapat di bagi-bagi dalam empat golongan berdasarkan tempramennya yaitu :

    1. Sanguine adalah orang yang mempunyai kelebihan (terlalu banyak atau ekses) darah dan 
        mempunyai temperamen penggembira. Seseorang sanguine, umumnya optimis, periang, 
        rasional, yakin, dan dengan senang mencintai.
    2. Melankolik adalah orang yang mempunyai terlalu banyak sumsum hitam, bertemperamen 
        pemurung. Seorang melankolik cenderung selalu tampil sempurna dan menjadi sangat 
        teliti dalam mencari keinginan dan cara menggapai itu.
    3. Kholerik adalah orang yang terlalu banyak sumsum kuning dalam tubuhnya, 
        bertemperamen bersemangat dan gesit. Seorang kholerik cenderung memiliki banyak 
        ambisi, energik, dan penggerak dalam suatu wadah.
    4. Phlegmatik adalah orang yang terlalu banyak lendir dalam tubuhnya dan bertemperamen 
        lamban. Seorang phlegmatik cenderung santai, dan tidak mengeluarkan emosi dalam 
        menanggapi sesuatu permasalahan.

Karya Hippokrates 

    1. Aphorisms
    2. Instruments Of Reduction
    3. Of The Epidemics
    4. On Airs, Waters, And Places
    5. On Ancient Medicine
    6. On Fistulae
    7. On Fracture (bone)|Fractures
    8. On Hemorrhoids
    9. On Injuries Of The Head
    10. On Regimen In Acute Diseases
    11. On The Articulations
    12. On The Sacred Disease
    13. On The Surgery
    14. On Ulcers
    15. The Book Of Prognostics
    16. The Law
    17. The Oath

2. Aristoteles (Biologi dan Zoologi)

    

        Aristoteles (384 SM - 322 SM) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander Agung. Ia menulis tentang berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi, dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia di anggap sebagai seorang di antara 3 orang filsuf yang sangat berpengaruh untuk pemikiran daerah Barat.

        Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, yunani (dulu termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayah nya adalah Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles menjadi murid Plato. Kemudia ia menigkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena selama 20 tahun.
        Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang  sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).

Hal lain dalam kerangka berpikir yang menjadi sumbangan penting Aristoteles adalah silogisme yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan yang baru yang tepat dari dua kebenaran yang telah ada. Misalkan ada dua pernyataan (premis).

  • Setiap manusia pasti akan mati (premis mayor).
  • Sokrates adalah manusia (premis minor)
  • Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sokrates pasti akan mati.

        Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkan terasa lebih masuk akal, banyak teorinya yang bertahan bahkan hampir selama 2000 tahun lamanya. Hal ini karena teorinya di anggap masuk akal dan sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun ternyata teori-teori tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi yang keliru.
        Dapat dikatakan pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh terhadap daerah Barat dan pemikiran keagamaan yang lain. Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, tetapi juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know", sebagaimana yang dikatakan oleh Dante Alighieri.

3. Theophrastus (Botani)


      Theophrastus adalah penerus Aristoteles di sekolah Peripatetic. Dia datang ke Athena pada usia muda dan awalnya belajar di sekolah Plato. Setelah kematian Plato, ia melekatkan dirinya pada Aristoteles yang mengambil Theophrastus dalam tulisannya.

        Minat Theophrastus sangat luas, mulai dari biologi dan fisika hingga etika dan metafisika. Dua karya botani yang masih hidup yaitu Penyelidikan ke Tumbuhan (Historia Plantarum) dan Tentang Penyebab Tumbuhan, merupakan pengaruh penting pada sains Renaissance. Ada juga karya On Moral Characters, On Sense Perception, dan On Stones, serta fragmen tentang fisika dan metafisika. 

4. Antonie van Leeuwenhoek (Mikroskopi)


        Antonie van Leeuwenhoek adalah ilmuwan Belanda yang berasal dari Delft. Ia disebut sebagai "Bapak Biologi" dan dianggap sebagai mikrobiologi. Ia terkenal atas pengembangan mikroskop dan kontribusinya terhadap didirikannya mikrobiologi. Ia orang pertama yang mengamati dan mendeskripsikan organisme bersel satu. Antonie van Leeuwenhoek lahir pada 24 Oktober 1632 dan meninggal pada 26 Agustus 1723. Ia terkenal atas menemukannya protozoa dan mendeskripsikan sel darah merah pertama.

5. Robert Hooke (Sitologi)


        Robert Hooke adalah seorang ilmuwan inggris, arsitek, dan polymath. Ia orang pertama yang menggunakan mikroskop untuk memvisualisasikan mikro-organisme. Seorang peneliti ilmiah yang miskin di masa dewasa, ia menemukan kekayaan dan harga diri dengan melakukan lebih dari setengah survei arsitektur setelah kebakaran hebat di London tahun 1666, Hooke juga merupakan anggota Royal Society dan sejak 1662 menjadi kurator eksperimennya. Hooke juga profesor Geometri di Gresham College.
        Pada tahun 1660, Hooke menemukan hukum dari elastisitas yang menyandang namanya dan yang menggambarkan variasi linier ketegangan dengan ekstensi dalam elastis musim semi. Dia pertama kali mendeskripsikan penemuan ini dalam anagram "ceiiinosssttuv", yang solusinya dia terbitkan pada tahun 1678  sebagai "Ut tensio, sic vis" yang berarti "Sebagai perluasan, jadi kekuatan." Pekerjaan Hooke pada elastisitas memuncak, untuk tujuan praktis, dalam pengembangan pegas keseimbangan atau per rambut, yang untuk pertama kalinya memungkinkan arloji portabel - jam tangan - untuk menjaga waktu dengan akurasi yang wajar.

6. Carolus Linnaeus (Taksonomi)


        Carolus Linnaeus disebut Bapak Klasifikasi dan Bapak Taksonomi karena menciptakan sistem klasifikasi hierarkis dan Binomial Nomenklatur. Ia lahir di Rashult, Smaland, Swedia pada 23 Mei 1707 dan meninggal di Uppsala pada 10 Januari 1778.
        Dua kontribusi Carolus Linnaeus yang paling penting dalam Taksonomi adalah :

            1. Sistem Klasifikasi Hierarkis
            2. Sistem Binomial Nomenklatur

        Carolus Linnaeus dianggap sebagai Bapak Taksonomi karena pada 1700-an mengembangkan cara penamaan dan pengaturan spesies yang masih digunakan sampai sekarang..
        Berikut urutan takson (hierarki) dari tinggi ke rendah :
    (Latin - Bahasa Inggris - Bahasa Indonesia)

    - Regnum - Kingdom - Kerajaan
    - Divisio/Phylum - Division/Phylum - Divisi/Filum
    - Classic - Class - Kelas
    - Ordo - Order - Bangsa
    - Familia - Family - Suku
    - Genus - Genus - Marga
    - Species - Species - Jenis
       
        Pada 1735, Carolus Linnaeus menciptakan Binomial Nomenklatur, Nomenklatur Biner, atau sistem penamaan dua istilah. Binomial Nomenklatur digunakan ahli taksonomi untuk memberi nama atau mengidentifikasi spesies organisme tertentu. 

7. Alexander Fleming (Antibiotik)


        Alexander Fleming adalah seorang ilmuwan Skotlandia yang berhasil menemukan penisilin, yaitu sejenis antibiotik yang dihasilkan oleh jamur Penicillium Notatum. Zat temuannya ini dapat digunakan untuk membunuh banyak jenis bakteri yang berbahaya bagi tubuh manusia contohnya Radang tenggorokan akibat infeksi Streptococcus, Demam rematik, dan Aktinomikosis. 

8. Edward Jenner (Immunologi)


        Edward Jenner merupakan penemu Vaksin pertama di dunia. Sebagai mana pada tahun 2019 telah terjadi Pandemi Global ( Covid-19 ), dalam penemuan vaksin oleh berbagai dunia untuk mencegah penularan Covid-19, dalam pengujian tersebut mereka melandaskan penemuan vaksin pertama Edward Jenner yaitu vaksin cacar. 
        Mengapa?. Di awal masa Edward Jenner hidup pada 1750-an, cacar membunuh sekitar 10% Inggris. Di kota-kota infeksinya malah cepat menyebar dengan menular sekitar 20% penduduk.
        Pada awalnya Edward Jenner mengamati para pemerah susu yang berkontak dengan cacar sapi tetapi tidak tertular cacar manusia. Cacar sapi hanya menimbulkan sedikit gejala pada wanita-wanita pemerah susu sapi.
        Pada 1796, Edward Jenner melakukan eksperimennya pada James Phipps yang berusia delapan tahun. Dia menguji teorinya, gadis pemerah susu yang menderita penyakit ringan cacar sapi tidak pernah tertular cacar, salah satu pembunuh terbesar pada masa itu, terutama di antara anak-anak.
        Jenner kemudian menyuntikkan cairan dari lepuhan cacar sapi seorang gadis pemerah susu di Inggris kepada anak laki-laki berusia 8 tahun. Satu lepuhan muncul di tempat olesan tersebut, tapi anak laki-laki tersebut berhasil sembuh. Dia lalu berulang kali mencoba untuk membuat bocah tersebut kembali tertular cacar, nyatanya dia tidak pernah kembali sakit.  
        Jenner pun telah menunjukkan imunisasi cacar. Kemudian, pada 1797, dia menyerahkan makalah ke Royal Society yang menjelaskan eksperimennya. Tetapi, Jenner diberi tahu bahwa idenya terlalu revolusioner dan membutuhkan lebih banyak bukti. Tanpa gentar, ia bereksperimen pada beberapa anak lain, termasuk putranya sendiri yang berusia 11 bulan. 
        Pada 1798, hasil akhirnya dipublikasikan dan Jenner menciptakan kata vaksin dari bahasa Latin 'vacca' untuk sapi.
        Tetapi bagaimana proses penemuan vaksin itu menjadi landasan ?. Karena dalam pembuatan vaksin tersebut, Edward Jenner menggunakan Antigen, Zat Penstabil, Ajuvan, Antibiotik, dan Bahan Pengawet (Thiomersal, Formaldehid). Tetapi disesuaikan juga kadar dosis atau tidak sama sekali menggunakan salah satu bahan tersebut pada semua jenis Vaksin.

9. Gregor Johann Mendel (Genetika)



        Gregor Mendel, yang dikenal sebagai "bapak genetika modern", terinspirasi oleh kedua profesornya di Universitas Olomouc (Friedrich Franz & Johann Karl Nestler) dan rekan-rekannya di biara (Franz Diebl) untuk mempelajari variasi tanaman, dan ia melakukan penelitian di biara kebun percobaan, yang awalnya ditanam oleh NAPP pada tahun 1830. Antara 1856 dan 1863, Mendel membudidayakan dan menguji sekitar 29.000 kacang polong (Pisum sativum). Studi ini menunjukkan bahwa satu dari empat tanaman kacang memiliki alel resesif, dua dari empat orang hibrida dan satu dari empat ras yang dominan. Percobaan-Nya memimpin dia untuk membuat dua generalisasi, yang Hukum Segregasi dan Hukum Assortment Independen, yang kemudian lebih dikenal sebagai Hukum Mendel Warisan.
Domain dan Resesif fenotipe (1) Generasi Pariental (2) F1 generasi (3) F2 Generasi

        Hasil eksperimen Mendel ini telah kemudian menjadi objek sengketa yang cukup. Fisher menganalisis hasil F2 (kedua berbakti) rasio dan menemukan mereka untuk menjadi implausibly dekat dengan rasio yang tepat dari 3: 1. Reproduksi eksperimen telah menunjukkan keabsahan nya hipotesis-tapi, hasilnya terus menjadi misteri bagi banyak orang, meskipun sering dikutip sebagai contoh konfirmasi Bias. Hal ini mungkin timbul jika ia mendeteksi perkiraan 3: 1 rasio awal dalam percobaan dengan ukuran sampel yang kecil, dan terus mengumpulkan lebih banyak data sampai hasil sesuai lebih hampir dengan rasio yang tepat. Hal ini kadang-kadang menyarankan bahwa ia mungkin telah disensor hasil, dan bahwa tujuh ciri-ciri masing-masing terjadi pada sepasang kromosom terpisah, kejadian sangat tidak mungkin jika mereka dipilih secara acak. Bahkan, gen Mendel dipelajari hanya terjadi pada empat kelompok linkage, dan hanya satu pasangan gen (dari 21 mungkin) cukup dekat untuk menunjukkan penyimpangan dari bermacam-macam independen, ini bukan pasangan yang Mendel mempelajari . Beberapa peneliti baru-baru ini menyarankan bahwa kritik Fisher karya Mendel mungkin telah dibesar-besarkan.


10. C.F. Wolff (Embriologi)


        Caspar Friedrich Wolff adalah seorang ahli fisiologi jerman dan salah satu pendiri embriologi. Lahir 18 Januari 1773 di Berlin dan meninggal pada 22 Februari 1794 di Saint Petersburg, Kekaisaran Rusia.
        Penelitian Wolff meliputi embriologi, anatomi, dan botani . Dia adalah penemu ginjal primitif (mesonefros), atau "tubuh Wolffian" dan saluran ekskretorisnya. Dia menggambarkan ini dalam disertasinya "Theoria Generationis" setelah mengamati mereka dalam studinya tentang embrio ayam. Menurut Locy, karena pada awalnya dia mengasumsikan kurangnya organisasi sama sekali, dia terpaksa membuat perkembangan "ajaib" melalui tindakan pada telur agen hiperfisik. dari total kurangnya organisasi, ia membayangkan bahwa itu diangkat menjadi produk yang sangat terorganisir melalui tindakan "vis essentialis corporis". Pada 1768–1769, dia menerbitkan karya terbaiknya di bidang embriologi tentang perkembangan usus di mana Baer berkata, "Ini adalah mahakarya terbesar dari pengamatan ilmiah yang kami miliki". Sementara investigasi Wolff untuk "Theoria Generationis" tidak mencapai level Marcello Malpighi. Makalah 1768 melampaui mereka dan memegang posisi karya embriologis terbaik sampai Heinz Christian Pander dan Karl Ernst von Baer .

        "De Formatione Intestinorum" karya Wolff, bukan "Theoria Generationis", merupakan kontribusinya yang terbesar bagi embriologi, di dalamnya ia meramalkan gagasan lapisan kuman dalam embrio, yang di bawah Pander dan von Baer ​​menjadi konsepsi fundamental dalam embriologi struktural. Ia meletakkan dasar bagi teori lapisan kuman. Wolff meramalkan teori lapisan kuman dengan menunjukkan bahwa bahan penyusun embrio, pada tahap awal perkembangan, tersusun dalam bentuk lapisan seperti daun. Locy mengakui Wolff sebagai penyelidik terkemuka dalam embriologi sebelum von Baer. Wolff berpendapat bahwa organ-organ hewan muncul secara bertahap dan bahwa ia sebenarnya dapat mengikuti tahap-tahap pembentukan mereka yang berurutan. 

        
    Itulah 10 Tokoh dalam Cabang Ilmu Biologi yang sudah saya jelaskan diatas, namun masih ada kekurangan informasi yang saya rasa masih ada dalam menjelaskan semua tentang 10 tokoh itu.





Hendi Putra Hardiansyah

03/02/2021 22:47 WIB